Seolah
bahagia dengan segala fenomena dunia ini,
Dengarkanlah
ceritaku,
Semoga kau
juga turut menangis dengan kisah dunia kita ini,
ku ingin
kau lihat adik2ku tercinta yang di sana, di jalanan,
berteman
dengan asap, bersahabat dengan botol usang,
langkah
yang selalu menemani dengan goni yang setia di punggung,
mereka
tidak kenal senyuman seperti kau,
mereka tak
kenal indahnya taman hiburan,
manisnya
pendidikan, bahagianya masa sekolah,
yang meraka
tahu adalah sampah yang menjadi anugerah bagi mereka,,
hentikanlah
goyanganmu yang menusuk hatiku ini.
Kau lihat
juga sahabat2ku yang telah hilang arah,
Ambisinya
yang menembus batas langit,
Ingin
menggapai bintang di batas malam,
Ingin
mengarungi samudra nan dalam,
Namun
langkah harus terhenti saat kaki tak mampu berayun,
Bayang tak
sepanjang badan,
Semangat
yang membakar dada,
Tetap dia
bakar walau bara sudah habis,
Berujung
duka hingga kembali pada jalanan,
Masihkah
kau bergoyang dengan ini?
Dan
tidakkah kau lihat dia para tuanku yang sedang bahagia di singgasana itu?
Senyumannya
dari tangisan adik2ku dan sahabtku,
Tawanya
sumbangan rintihan mereka yang teraniaya,
Namun waktu
masih belum berpihak pada mereka sahabatku,
Masihkah
kau tertawa?
Rumput
ilalang,
Dengarkan keluhanku
sapu tangis mereka....