Kamis, 15 Desember 2011

Hanya Sebuah Cerita Untuk Rumput ilalang

Rumput ilalang, kau yang terus bergoyang,
Seolah bahagia dengan segala fenomena dunia ini,
Dengarkanlah ceritaku,
Semoga kau juga turut menangis dengan kisah dunia kita ini,
ku ingin kau lihat adik2ku tercinta yang di sana, di jalanan,
berteman dengan asap, bersahabat dengan botol usang,
langkah yang selalu menemani dengan goni yang setia di punggung,
mereka tidak kenal senyuman seperti kau,
mereka tak kenal indahnya taman hiburan,
manisnya pendidikan, bahagianya masa sekolah,
yang meraka tahu adalah sampah yang menjadi anugerah bagi mereka,,
hentikanlah goyanganmu yang menusuk hatiku ini.
Kau lihat juga sahabat2ku yang telah hilang arah,
Ambisinya yang menembus batas langit,
Ingin menggapai bintang di batas malam,
Ingin mengarungi samudra nan dalam,
Namun langkah harus terhenti saat kaki tak mampu berayun,
Bayang tak sepanjang badan,
Semangat yang membakar dada,
Tetap dia bakar walau bara sudah habis,
Berujung duka hingga kembali pada jalanan,
Masihkah kau bergoyang dengan ini?
Dan tidakkah kau lihat dia para tuanku yang sedang bahagia di singgasana itu?
Senyumannya dari tangisan adik2ku dan sahabtku,
Tawanya sumbangan rintihan mereka yang teraniaya,
Namun waktu masih belum berpihak pada mereka sahabatku,
Masihkah kau tertawa?
Rumput ilalang,
Dengarkan keluhanku sapu tangis mereka....

Rabu, 07 Desember 2011

AKU SANG SEMANGAT ITU

Meski rasa sangat sulit seperti menggali dalamnya lautan,
Walaupun sejauh ufuk akan kujalani,
Meski tidak mungkin lagi kutempuh karena harapan telah pergi,
Akan kulihat dan saksikan sendiri dengan mata ini,
Aku tidak akan pergi begitu saja dengan cara yang bodoh ini,
Aku adalah dia yang kau takuti sang waktu,
Akulah mereka yang terus berjalan dengan hati mereka,
Akulah kamu yang semangatnya sedang menyala,
Akulah hatimu dengan bara api yang kadang kamu lupakan pernah hidup di dadamu,
Aku sang semangat itu,
yang sangat kamu cari itu.
Sadarkah kau saat apimu mulai menghilang,
Dan malam mencoba menghampirimu di tengah keredupan,
Saat itulah aku datang dengan obor baja yang membara,
 Dengan sentuhan yang aku berikan,
Aku bukan hidup dengan tanganku dan segala dayaku,
Aku hidup dengan tekadmu,
Aku bisa menyala dengan kemauanmu,
Nyalakan aku, akan ku hidupkan gairahmu,
Kau kan membara, hingga membakar ubun2mu,
Sampai kapanpun,
Karena akulah semangat itu.